KPU OKI Gelar Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara, Pastikan Pilkada 2024 Berjalan Lancar
'
OKI - TORANG NEWS - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar Acara Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2024, Sabtu (16/11/2024).
Hadir dalam kesempatan ini, Pj Bupati diwakili Kesbangpol, Polres OKI, Kodim 0402/OKI, Kasat Pol PP dan komisioner KPU.
Dalam sambutan Ketua KPU OKI yang disampaikan oleh Antoni Ahyar Komusioner KPU devisi mengatakan bahwa simuliasi ini merupakan simulasi pertama dari beberapa simulasi yang akan dilakukan KPU menghadapi Pilkada Serentak 2024, 27 November mendatang.
Menurut Antoni simulasi ini dilakukan dilakukan sebagai bagian dari upaya KPU untuk mencari hal yang paling ideal, berangkat dari pengalaman pengelolaan Pemilu 2024 dan Pilkada terakhir 2020. Idealitas-idealitas KPU terkait penyelenggaraan pemilu, terutama teknis penyelenggaraan di TPS yang baik, efektif, efisien dan tidak terlalu melelahkan semua pihak.
“KPU dalam hal ini sebagai regulator, KPU bertanggung jawab menyiapkan teknis penyelenggaraan, agar jajaran adhoc di tingkat TPS dalam melaksanakan tugas tidak terlalu berat, lebih simpel, dan lebih sederhana. Kami tentunya ingin pilkada serentak berjalan lancar,” kata Antoni.
Lanjut dia, simulasi ini juga untuk memastikan 600 pemilih per TPS bisa berjalan dengan baik, selain itu untuk penyederhanan penghitungan suara.
“Atas nama KPU RI, kami mengucapkan terima kasih setinggi tingginya kepada semua jajaran baik di lingkungan KPU, KPU provinsi, PPK, para petugas, para pemilih yang sudah menjadi pihak terlibat dalam simulasi ini semoga apa yang dilakukan dapat bermanfaat dan berguna untuk keberlangsungan Pilkada 2024", ujar Afif.
Sementara itu di depan awak media Idham juga menjelaskan simulasi ini bertujuan untuk mengukur efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemungutan suara, dan sampai sejauh mana tingkat akurasi petugas KPPS dalam mengadministrasikan hasil pemungutan suara.
Simulasi ini adalah simulasi pertama, karena saat ini KPU memang sedang melakukan proses legal drafting mengenai rancangan peraturan KPU tentang pemungutan penghitungan suara, maka KPU butuh untuk mengukur efektivitas, efisiensi, dan akurasi mengenai proses dan formulir.
“Semua catatannya mungkin selesai simulasi baru diketahui. Dan seperti yang pernah kami lakukan dalam Pemilu serentak 2024 lalu, hasil simulasi akan dipresentasikan dalam rapat konsultasi di DPR," pungkasnya.( agussalim )
Tidak ada komentar