Belajar dari Marbot Masjid di OKI, Sisihkan Honor untuk Berkurban Sapi
Kayuagung—Berkurban dengan menyembelih sapi, kerbau, kambing atau pun domba dibhari Raya Idul Adha bukanlah hal yang sulit bagi mereka yang berada. Namun demikian, meski hidup berkecukupan, belum tentu semua orang yang mampu mau berkurban karena ibadah kurban membutuhkan keihklasan
Dengan keihlasan dan kerja keras pulalah A. Rahman bin M. Sahri , marbot masjid asal Kayuagung, OKI ini mampu berkurban sapi pada Idul Adha tahun 1440 H ini, bukan hanya sekali ini, Idul Adha tahun lalu Rahman pun telah berkurban sapi
Ditemui usai sholat ied di Masjid Agung Sholihin Kayuagung, Ahad, (11/8) dan ditanya alasannya berkurban, Rahman hanya melempar senyuman kecil dengan anggukan, menandakan bahwa niat untuk berkurban tidak ingin diketahui banyak orang. Setelah diyakinkan bahwa dia dapat menginspirasi orang lain untuk berkurban, Rahman baru mau bercerita.
Keseharian bapak dari 3 (tiga) orang anak ini bertugas sebagai marbot Masjid Agung Sholihin Kayuagung. Rahman bertugas setiap hari dan malam. Waktu kerjanya 5 (lima) waktu sesuai dengan waktu sholat. Bila sedang tidak bertugas di masjid, dia berfropesi sebagai tukang ojek. Sekitar pukul 07.00 dia berangkat narik ojek hingga pukul 11.00. Mendekati sholat dhuzur dia kembali kerumah untuk bersiap-siap membersihkan masjid.
“Kalau ngojeknya cuma sebentar karena harus segera kemasjid” ungkapnya.
Rahman mengungkapkan senang menjadi seorang marbot masjid selain bisa sholat berjama’ah lima waktu di masjid dia ingin mencari amal dengan membersihkan masjid.
“Saya hanya ingin mencari berkah di Masjid ini. Oleh pengurus Masjid saya Alhamdulilah diberi honor tiap bulan” tuturnya.
Dari honor marbot tiap bulan itulah tuturnya dia sisihkan untuk ikut arisan kurban.
“Saya bilang ke pak H. Adam (bendahara masjid Agung Sholihin) honor saya dipotong saja untuk arisan kurban kalau ada sisanya untuk di rumah” tuturnya.
Untuk membayar arisan kurban honor Rahman dipotong Rp 300 ribu. Uang tersebut disetor ke rekening kurban Masjid Agung Sholihin bersama jema’ah lainnya.
Niatan baik Rahman mendapat dukungan keluarga. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari serta kebutuhan sekolah dua orang anaknya rahman mencari tambahan dari menarik ojek.
“Gaji itu hitungan kita manusia tapi rezeki Allah yang memberi pasti dicukupkan” tungkas lelaki setengah baya ini sambil tersenyum.
Tahun lalu Rahman berkurban untuk dirinya di tahun ini dia berkurban atas nama Almarhum orangtuanya.
“Yang tersisa dari didunia ini hanya amal kebaikan dan anak yang mendoakan orang tua selain itu semua kita tinggalkan” Tambahnya.
Ketua Masjid Agung Sholihin Kayuagung, H. Antonius Leonardo menyampaikan pihak masjid memberikan kesempatan kepada jema’ah dan warga sekitar untuk berkurban melalui arisan kurban. Menurut Anton melalui arisan kurban jema’ah menabung uangnya untuk berkurban.
“Kalau mau berkurban di Idu Adha tentu biayanya tidak sedikit kalau dicicil dari jauh hari tentu jadi ringan” Ungkap Anton.
Anton membenarkan Rahman merupakan salah satu peserta arisan kurban di Masjid Agung Sholihin.
“Ya, Pak Rahman salah satu peserta bahkan dia sudah 2 kali berkurban di Masjid ini” Jelasnya.
Pengorbanan Rahman menurut Anton menjadi inspirasi orang lain yang jauh lebih mampu untuk mau berkurban di Hari Idul Adha.
“Mengkredit kendaraan hingga juta’an rupiah tiap bulan kadang kita mampu tapi untuk berkurban kita enggan” ungkapnya.
Untuk tahun ini tambah Antonius yang juga menjabat sebagai Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda OKI ini pengurus masjid berhasil mengumpulkan kurban sebanyak 17 Ekor sapi dan 6 ekor kambing.
“Alhamdulilah, kurban tahun ini sebanyak 17 ekor sapi dan 6 ekor kambing yang berasal dari Jama'ah masjid agung sholihin dan 1 qurban sapi dari PT Hutama Karya” Jelasnya.
Lalu daging kurban tersebut tuturnya akan di bagikan kepada masyarakat kurang mampu yang berada di sebelas kelurahan dan dua desa di kecamatan Kota Kayuagung. Untuk pelaksanaan pemotongan hewan tambah Anton dilaksanakan selama dua hari.
Sekretaris Daerah Kabupaten OKI, H. Husin, S. Pd mengapresiasi upaya Pengurus Masjid Agung Sholihin yang menginisiasi jema’ahnya untuk berkurban.
“Kita mengapresiasi pegurus masjid yang telah motivasi jama'ah untuk melaksanakan ibadah kurban. Bahkan pesertanya meningkat setiap tahunnya” imbuhnya.
Menurut Husin banyaknya jema’ah yang berkurban mengindikasikan adanya kemampuan ekonomi masyarakat, meningkatnya pemahaman masyarakat terkait ibadah kurban serta tingginya kepercayaan masyarakat untuk menitipkan hewan kurban di Masjid Agung Sholihin.
“Banyaknya masyarakat yang berkurban mengindikasikan adanya pertumbuhan ekonomi masyarakat, pemahaman perintah kurban serta kepercayaan masyarakat kepada pengurus Masjid” ungkap Husin yang juga merupakan jema’ah kurban Masjid Agung Sholihin.
[Agus/adv]
Tidak ada komentar