Minumen Ini Mengandung Arti Sejarah
Bengkulu : Rumah kediaman Fatmawati Kelurahan Anggut, Simpang Lima Ratu Samban Kota Bengkulu yang menjadi letak berdirinya monumen patung Fatmawati.
Dalam sambutannya, Direktur PT Bank BTN, R Mahelan Prabantarikso mengatakan, Kementerian BUMN bersama BUMN telah menyerahkan secara resmi momunmen Fatmawati kepada Pemprov Bengkulu dan Yayasan Fatmawati. Dengan demikian, untuk peresmiannya diserahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu dan Yayasan Fatmawati.
“Kami berharap dengan adanya patung Fatmawati Soekarno ini dapat menjadi kebanggaan serta dapat bermanfaat bagi masyarakat Bengkulu, sekali lagi kami mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu, Kementerian BUMN, Nyoman Wata selaku pembuat patung terkenal, dan BUMN selaku donatur,” kata Mahelan Prabantarikso.
Sementara itu, Ketua Yayasan Fatmawati Heldawati Maulana mengatakan, pihaknya mengucapkan terimakasih kepada penyelenggara kegiatan penyerahan patung Fatmawati. Dijelaskannya, Fatmawati adalah ibu agung yang menjahit bendera pusaka merah putih. Patung tersebut sebagai bentuk penghormatan.
“Ini sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan dan pengabdian Ibu Fatmawati dalam kemerdekaan, keterbelakangan pendidikan bersama Ir Soekarno,” ungkapnya.
Selain itu, dia menegaskan bahwa Fatmawati adalah putri asli Bengkulu yang memiliki pemikiran jauh kedepan dimasa itu.
“Menjahit bendera pusaka merah putih itu 1,5 tahun sebelum RI merdeka, artinya ini bentuk pemikiran jauh kedepan,” imbuhnya.
Ditambahkan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, dia mengatakan monumen Fatmawati adalah bentuk prasasti peristiwa sejarah, dimana telah berdiri sosok Fatmawati sedang menjahit bendera.
“Ini tidak sampai disini, nanti akan kita bangun kawasan Fatmawati agar Bengkulu memiliki sejarah tersendiri,” kata Rohidin.
Rohidin menyampaikan, dibutuhkan waktu sekitar 4 tahun untuk berdirinya monumen patung Fatmwati. “Insya Allah akan diresmikan Februari 2020 nanti, mudah-mudahan oleh Presiden RI Joko Widodo,” jelasnya.
monumen Fatmawati telah selesai, hanya saja pondasi dan bangunannya yang belum selesai.
“Perlu saya sampaikan, ini bukan sekedar patung Fatmawati, tapi peristiwa bersejarah itu yang kita monumenkan, menjahit bendera merah putih adalah simbol kedaulatan bangsa dalam bentuk bendera nasional, kalau bukan orang Bengkulu yang mengangkat sejarah ini, orang lain nanti tidak bakal tahu, didunia ini tiada duanya, hanya Fatmawati yang menjadi ibu negara sekaligus menjahit bendera pusaka merah putih yang bersejarah ini,” jelas Rohidin. ** Agus **
Tidak ada komentar